Selasa, 10 Agustus 2021

" BARU" TAFSIR TERJEMAHAN PRASASTI TURYYN

Penulis beserta rekan

BARU TERKUAK
ISI KANDUNGAN PRASASTI TUREN

       Prasasti Turyyn berisi sebanyak 74 baris terdiri dari sisi depan 42 baris dan sisi belakang 32 baris, berangka tahun 851 saka (929 masehi) Berada di Dusun Watugodeg, Desa Tanggung Kec.Turen, Kab.Malang. Menurut penelitian prasasti ini masih berada ditempat aslinya.

Telah banyak para ahli maupun pemerhati yang berusaha memecahkan arti dari terjemahan prasasti ini, namun menurut pengamatan penulis belum ada yang berhasil secara memadai. Belum terpecahkannya teta-teki makna dari kandungan prasasti turyyn ini dapat menjadi penyebab terjadinya penyesatan sejarah juga salah arahnya sasaran penelitian. Atas dasar ini penulis berupaya menguak arti sebenarnya isi prasasti Turyyn dan dibukukan sehingga menambah referensi untuk para pihak yang punya maksud menguak isi kandung Prasasti Turyyn.

Dari penelitian yang penulis lakukan, makna naskah prasasti Turen terbagi dalam 9 topik : 

  1. Salam dan do’a pembukaan; 
  2. Penanggalan hari pelaksanaan dan pengumuman.
  3. Penganugerahan tanah perdikan untuk memenuhi permintaan Sahitya guna mendirikan Kusala juga diperintahkan membangun bangunan tempat beribadah, pembangunan Bendungan (Tanggul), pencetakan tegal menjadi sawah dan pendirian Kamulana {tempat yang indah (asrama penampungan)},untuk memulyakan kehidupan para Pendeta).
  4. Pemberlakuan pemerintahan tanah sima dan contoh perbuatan-perbuatan tercela.
  5. Aturan Perdagangan dan ketentuan Pungutan Pajak Pendapatan. 
  6. Pemberian Tali Asih, terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu : Pemberian Tali Asih bagi Para Pejabat Kerajaan dan Pemberian Tali Asih bagi Orang-orang Bijak. 
  7. Ritual Pembacaan Mantera Sumpah Kutukan (Sepoto).
  8. Istirahat : makan-makan, minum-minum dan hiburan menonton adu Jago.
  9. Penutup/doa.

Sumber terjemahan ini didapat dari berbagai Kamus Bahasa Jawa Kuno. Tidak mudah memang menterjemahkan bahasa Jawa kuno ke dalam Bahasa Indonesia, satu kata bisa bermacam-macam makna, namun demikian meskipun sangat-sangat sulit pada akhirnya semuanya berhasil terpecahkan. 

Pada kesempatan ini penulis paparkan bagian sisi muka prasasti Turyyn dari baris 1 -- 10 , sedangkan sisanya (64 baris). lengkap dapat dilihat pada buku yang Insyaallah segera terealisasi penerbitannya.

Hasil penafsirannya sebagai berikut:

Sisi muka

[1]. // oṃ °awighnam-astu// “Wahai dewata yang agung, semoga tidak ada aral melintang dalam menyelesaikan pekerjaan ini dengan restu-Mu”.\swasti śakawarṣâtīta 851\ kemakmuran dan kebahagian dari tahun berjalan 851. \śrawaṇa māsa tithi pañcadaśī śukla- [2]. pakṣa\. diumumkan pada waktu tanggal 15 bulan paro terang. \wā. °u. śu. Wāra\ di hari jum’at legi, \śrawananakṣatra\ pada bulan Srawana, diumumkan kepada seluruh dunia.\ brahmadewatā. sobhāgya yoga\ didoakan oleh para pendeta yang sudah terkenal semedinya ke jagat raya sampai setinggi gugusan bintang bersemayamnya Dewa Brahma.\ tatkāla ny-ānugraha śrī mahārāja[3].rake hino dyaḥ siṇḍok śrī °īśānawikramadharmotuṅgadewawijaya\ ketika, anugrah Sri Maharaja Rake hino dyaḥ siṇḍok śrī °īśānawikramadharmotuṅgadewawijaya\ tumurun °i ḍaṅ-atu pu sāhitya °anakbanu°a °i[4].kulawara\ diturunkan kepada ḍaṅ-atu pu Sāhitya anak negeri India dari Kulawara. \sambandha\ mumpuni[1],  \ḍaṅ-atu manambaḥ °i\ Orangtua kaya raya dan terpercaya itu datang menghadap penuh hormat (cara hormat dengan mengikuti tata-krama aturan tertinggi seseorang yang menghadap orang yang sangat dihormati) \maminta\ memohon (dengan daya upaya/berupaya penuh ke sungguhan, melalui berbagai langkah / lobi tingkat tinggi tetapi tidak dengan paksaan, kerjasama saling menguntungkan, saling berbagi, tidak ada yang dirugikan), \ °inanugrahan\ dapatnya diberi anugrah \lmaḥ\ palemahan (wilayah) \paṅadagganira\ (untuk) membangun /mendirikan \ kuśala\ [2] . sarana pendidikan \kāruṇya śrī mahārā[5].ja\ Rasa belas kasih dan rasa kemanusiaan menyentuh (hati) Sri Maharaja.\ pinalwaṅakan sira sawaḥ °i turyyan\ (beliau) mengurangi ngelong sawah di Turen (untuk diberikan kepada ḍaṅ-atu Pu Sahitya) \mamu°at paṅguhan su 3 \ yang menghasilkan pendapatan 3 suwarna emas \ piṇḍa paṅguhan-ikaŋ ri turyyan °iŋ satahun mās ka 1 [6].su 3.\ untuk kedua kalinya (dijelaskan) banyaknya pendapatan sawah Turen (seluruhnya) dalam setahun 1 kati emas dan 3 suwarna;\ °ikaŋ su 3 ya ta paṅanugraha śrī mahārāja.\ yang berpendapatan 3 suwarna emas itu yang dianugerahkan śrī mahārāja.\ mwaŋ tgal kulwan=iŋ lwaḥ mwaŋ lorniŋ pkan karma\dan untuk tegal sebelah barat sungai dan utara Pasar digabung (jadi satu paket),\ nikanaŋ lmaḥ kulwan-iŋ lwaḥ ya paṅgadaggana saŋ hyaŋ ka[7].bhaktyan.\ sedangkan tanah di sebelah barat sungai ya dirikanlah bangunan tempat melakukan peribadahan (bangunan suci). \mwaŋ makabwatthajya °ikeŋ\ Walaupun demikian amat sangat berat pelajarilah hal itu , \saŋ hyaŋ ḍawuhan tusniŋ lwaḥ\ pembuatan tanggul hingga airnya mengalir ke sungai,\saṅkā ri °airlubaŋ.\ berasal dari air di tebing tanah yang (di jugang, ceruk, lekuk, relung yang masuk ke dinding tebing, tanah, dan sebagainya.[3] lubang bolongan, luwangan; pelubang: pluwang lubangi)[4]) \°ikanaŋ lmaḥ lorniŋ pkan\ sedangkan tanah di sebelah utara pasar \maknā kamulāna\ ditegaskan untuk tempat memulyakan[5] para Brahmana \°ika paṅgu-[8].han su 3\ penghasilan yang 3 suwarna \ya saṅkana niṅ-āyabyaya\ asalnya semua biaya.\°ikaŋ tgalkulwan bhawiṣyati dadya sawaḥ\ Sedangkan tegal di sebelah barat (bhawiṣyati=bangunan kebaktian yang akan segera didirikan) agar dijadikan sawah\ tabĕha ni sawaḥ saŋ hyaŋ dharmma.\ tambahkan ini sawah untuk jalan kebaikan.\ nāhan °anugraha śrī mahārāja °i ḍa-[9].ṅ-atu.\Jikalau anugrah sri maharaja kepada ḍan-atu. \kunaŋyathānyantulusa swatantrâ makon śrī mahārāja sumusukka\sesuai aturan dengan jujur lurus hati agar daerah perdikan bebas merdeka dan berhak memerintah sendiri, Sri Maharaja dengan raut muka manis dan bersuka cita . /ya tlasnya prayukta °umari ta yan lmaḥ kataṇḍan. byasta saṅkâ ri patiḥ wahu-[10].ta\ setelah selesainya menyampaikan pengumuman pembebasan tanah Sima, dengan wajah berbinar-binar mengiyakan/ menyetujui tanah yang telah diberi tanda dan ditetapkan oleh Patih Wahuta.


[1] fisik gagah, kaya raya, berwibawa, supel, punya hubungan baik dengan para pembesar kerajaan.(Wojowasito, 1977:235); (Gericke en Roord, 1847:369);

[2] tempat penggodokan generasi muda, kamp pendidikan yang dilengkapi dengan fasilitas sangat berharga untuk mencetak generasi penerus berkualitas, yaitu : “ Sehat, Cerdas, terampil, sesuai dengan harapan dan berguna bagi bangsa dan Negara, mumpuni dalam segala hal, suatu generasi yang istimewa” , semacam kamp tempat pendidikan untuk mencetak kader muda yangberbadan tegap, tangguh, berpengetahuan dan berwawasan luas. berguna bagi bangsa dan Negara, mumpuni dalam segala hal.(Poerwadarminta. 1939:239).

[3]  (Sri Timur.dkk 1992:29);

[4] (Poerwadharminta, 1939:111)

[5] Mengelompokan para brahmana di suatu tempat untuk dimulyakan kehidupannya, disediakan tempat yang bersih, indah, terpelihara rapi, semua kebutuhan hidupnya dipenuhi oleh kerajaan. 

Penarukan, 10 Agustus 2021

(Denbey)